Cara Membuat Tempe, Produk Indonesia yang Mendunia |
Cara Membuat Tempe, Produk Indonesia yang Mendunia – Tempe, begitu orang menyebutnya. Tempe adalah salah satu produk turunan dari kedelai. Tempe sudah lama dikenal bangsa Indonesia yang tadinya hanya dianggap sebagai makanan orang miskin. Saat ini popularitas tempe semakin mendunia, buktinya tempe saat ini sudah banyak diperjual belikan diberbagai Negara maju seperti Jepang, Amerika, Inggris, Belanda dan masih banyak lagi. Popularitas tempe melonjak karena budaya hidup vegetarian yang semakin populer pula.
Dalam dunia vegetarian, tempe dianggap sebagai dagingnya sayuran karena didalam tempe terkandung protein yang yang juga terdapat pada daging bahkan kandungan protein pada tempe dinilai jauh lebih baik ketimbang protein pada daging sapi maupun daging ayam. Perusahaan tempe juga sudah banyak tersebar diberbagai belahan dunia. Belanda adalah Negara pertama yang memiliki perusahaan tempe adalah belanda dengan pekerjanya dahulu para imgran Indonesia. Tempe mulai populer di Negara tersebut pada tahun 1946.
Contoh produk tempe di luar negeri |
Pembuatan tempe memerlukan peranan dari jamur atau kapang. Jenis jamur tempe yang biasa dipakai adalah Rhizopus sp. Pada tempe, Rhizopus sp membentuk benang-benang hifa yang berguna untuk merekatkan biji-biji kedelai. Biji kedelai yang telah direkatkan oleh hifa inilah nantinya dapat disebut tempe. Proses fermentasi jamur tempe sendiri berlangsung selama beberapa hari. Jamur tersebut mampu menghidrolisis senyawa kompleks yang ada pada kedelai dan diubah menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia
Pembuatan tempe yang berkualitas tergantung dari beberapa faktor antara lain yang paling berpengaruh adalah biji kedelai yang berkualitas, sanitasi, dan kemurnian bibit jamur yang akan digunakan. Berikut cara lengkap cara membuat tempe.
Baca Juga: cara budidaya kedelai
Peralatan yang dibutuhkan antara lain:
- Baskom
- Saringan
- Panci besar/dandang
- Kipas angin besar
- Sutil/spatula/sendok kayu
- Tampah
- Kompor
- Plastik/daun pisang
Proses pembuatan tempe kedelai
Pencucian biji kedelai
Tahap awal yang harus dilakukan adalah pencucian biji kedelai. Pencucian biji kedelai dilakukan dengan perendaman terlebih dahulu. Proses perendaman selain untuk membersihkan kedelai juga untuk menyeleksi biji kedelai yang layak dan tidak untuk dijadikan tempe. Biji kedelai yang berkualitas jelek ketika direndam akam mengambang sedangkan yang baik akan tenggelam. Setelah itu biji kedelai yang buruk disaring dan dibuang lalu biji kedelai yang berkualitas ditiriskan.Perebusan tahap pertama
Setelah biji kedelai ditiriskan dari rendaman air, lalu tahap selanjutnya kedelai dimasukan kedalam panic besar/dandang untuk dilakukan perebusan. Pengguanaan air bersih dari sumur sangat disarankan untuk proses perebusan ketimbang menggunakan air PDAM yang biasanya sudah dicampur kaporit. Proses perebusan ini biasanya memakan waktu selama 4-4,5 jam.
Perendaman untuk melepaskan kulit kedelai
Setelah kedelai selesai direbus lalu ganti air rebusan tadi dengan air baru yang bersih, diamkan semalaman hingga keesokan harinya biji kedelai akan terkelupas sendirinya dan mengambang. Setelah itu buang biji kedelai yang telah terkelupas dan kedelai ditiriskan.
Perebusan tahap kedua
Perebusan untuk kedua kalinya bertujuan agar bakteri menempel pada saat proses perendaman dapat mati. proses perebusan tahap kedua ini tidak perlu terlalu lama cukup hingga air mendidih saja. Selanjutnya tiriskan kembali biji kedelai letakkan pada tampah besar dan dinginkan selama 15-30 menit.
Peragian
Peragian adalah proses terpenting dalam membuat tempe. Kedelai tanpa ragi tidak akan menjadi tempe oleh karena itu proses peragian harus dilakukan dengan cermat. Peragian dilakukan ketika kedelai sudah mengering dan masih dalam keadaan hangat ini agar kapang dapat tumbuh dengan baik pada kedelai. Setelah itu tebarkan ragi pada permukaan kedelai secara merata. Ragi yang digunakan sebanyak 2-3% dari jumlah kedelai.
Pembungkusan
Tempe yang di Bungkus dengan Daun Pisang |
Langkah selanjutnya adalah pembungkusan kedelai yang telah diberi ragi tadi. Pembungkusan kedelai dapat menggunakan daun pisang, plastik, daun jati dan sebagainya. Setelah dibungkus sebaiknya bungkus kedelai diberi lubang kecil agar memungkinkan kapang mendapat pasokan oksigen untuk memperlancar proses fermentasi.
Pemeraman
Pemeraman dilakukan setelah kedelai dibungkus. Pemeraman dilakukan dengan memasukkan bungkusan kedelai tersbut kedalam kotak kayu yang tertutup rapat. Setelah itu susun bungkusan kedelai pada kotak kayu hingga penuh. Lalu sebelum kotak kayu ditutup berikan kain tebal atau karung goni untuk melapisi penutup kayu. Bungkusan dimasukkan kedalam kotak kayu tersebut bertujuan agar proses fermentasi dapat berhasil. Pemeranman dilakukan selama 24 jam.
Tempe siap untuk diolah maupun dijual
Tempe dalam proses pendinginan |
Setelah melalui proses pemeraman selama sehari semalam lalu dinginkan tempe dengan cara mengeluarkan dan meletakkan tempe pada lantai yang memiliki suhu ruangan yang segar. Diamkan kembali selama 1 hari dan keesokan harinya tempe sudah siap untuk diolah maupun dijual kepasaran.
No comments:
Post a Comment